Dunia Trisa : Antara karakter, pesan cerita, dan pilihan diksi
Data Buku:
Judul: Dunia Trisa - Pergilah Kemana Mimpi Membawamu
Penulis: Eva Sri Rahayu
Editor : Herlina P Dewi
Tebal: 296 halaman
Harga: 40.000
Genre : fiksi, novel, chiclit
Trisa, seorang wanita enerjik berumur 25 tahun, sangat terobsesi menjadi akrtis terkenal. Sayangnya, dunia entertainment yang penuh persaingan, seperti tidak memberinya kesempatan. Hal itu hampir membuatnya frustrasi.
Status DO dari tempat kuliahnya sudah disandang sejak dia sibuk casting dimana-mana. Hubungan rumitnya dengan tiga laki-laki semakin membuat hidupnya kalang kabut. Bian, seorang vokalis band terkenal yang menganggap Trisa sebagai cewek gampangan. Desta, sahabat setia sekaligus orang yang mencintainya dengan tulus, didepaknya hanya karena Desta bukan selebriti. Dan terakhir, Adam, manajernya sendiri. Hampir saja Trisa memilih Adam, seandainya saja dia bukan pria yang dicintai Errie, seorang sutradara yang akhirnya bisa mengangkat karirnya. Di tengah masalah yang menimpanya, dia juga harus kehilangan sahabat terbaiknya.
Mampukah Trisa bertahan? Apakah Trisa bisa meraih semua mimpinya? Dan, siapakah sebenarnya pria yang mampu merebut hatinya?
Haha, ini novel yang menyegarkan. Maksudnya bisa bikin ketawa-tiwi saat bacanya. Karakter si Trisa yang energik, cukup periang, heboh, dan ceriwis tergambar dengan baik. Saya malah menangkap sisi lain Trisa, dia polos. Karakter Bian yang menyebalkan juga dapet banget. Jadi pingin meninju muka vokalis band ngetop itu rasanya. Bodo amat dia ganteng juga. Adam juga awalnya menyebalkan, tapi lama-lama karakternya berkembang dengan baik. Rhaisya, sang seleb, juga tergambar karakternya sebagai miss nyebelin. Juga Rhein, sahabat Trisa, yang baik hati dan ditempatkan Eva, sang penulis, sebagai penyeimbang.
Singkatnya, dari segi pembangunan karakter (wkwkwk... bahasanya pendidikan sekaliii), novel ini bagus. Segi alur dan konflik juga asyik, banyak kejutan. Roller coaster-nya berasa banget. Filmis, kalau mengutip kata para guru dan dosen menulis saya. Bernyawa, itu kata saya. Dan enggak gampang membuat sebuah karya yang bernyawa.
Salah satu cara yang saya ketahui untuk membuat sebuah karya yang bernyawa, yaitu menciptakan karakter-karakter tokoh yang kuat, membuat alur yang berkelok kadang tajam kadang tak berasa, dan membuat konflik dengan kejutan yang 'spreading', sudah dilakukan Eva dengan cukup baik. Oh sedikit catatan, konflik dengan kejutan yang spreading adalah kejutannya disebar di beberapa adegan dalam novel. Bukan pouring, atau dikucurkan/dituangkan. Pusing juga kalau kebanyakan kejutan. Yang baca stress nanti. Jangan juga melandai kayak laporan tugas akhir. Nah, Eva bagus nih...kejutan disebar di beberapa bab dengan baik.
Taaaapiii.... ada satu hal yang belum tergarap dengan cukup baik di novel ini. Cara pemberian nyawa dalam tulisan yang juga penting adalah permainan rasa bahasa alias pemilihan diksi. Ada beberapa bagian dimana Eva belum memilih diksi yang halus di sini. Contoh pada scene tentang hal-hal yang menyerempet seksualitas. Misalnya waktu Bian hendak memaksa Trisa making love. Nilai atau pesan yang dibawa Eva sangat bagus yaitu tentang komitmen Trisa menjaga virginitasnya, dan itu sangat bisa dikemas dengan diksi yang lebih sedikit halus dan manis, tanpa merusak gambaran tentang karakter Trisa sendiri.
Satu kelemahan novel ini adalah beberapa kekurangtepatan dalam pemakaian istilah dan nama asing. Contoh: star movie atau movie star? Lalu Britney Spear atau Britney Spears, jika merujuk pada nama penyanyi ngetop itu?
Sekali lagi, ini penilaian saya sebagai pembaca awam lhooo. Jadi monggo jika teman-teman punya penilaian lain. Ketika saya menilai seperti ini, it really doesn't mean that I could write much better than Eva. Hiks... I'm only a learner till the end of my time... *suka ngeri kalo abis kritik-kritik* :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam :
Young adult RC
Indonesian Romance RC
What's in a name RC
New Authors RC
Data Buku:
Judul: Dunia Trisa - Pergilah Kemana Mimpi Membawamu
Penulis: Eva Sri Rahayu
Editor : Herlina P Dewi
Tebal: 296 halaman
Harga: 40.000
Genre : fiksi, novel, chiclit
Trisa, seorang wanita enerjik berumur 25 tahun, sangat terobsesi menjadi akrtis terkenal. Sayangnya, dunia entertainment yang penuh persaingan, seperti tidak memberinya kesempatan. Hal itu hampir membuatnya frustrasi.
Status DO dari tempat kuliahnya sudah disandang sejak dia sibuk casting dimana-mana. Hubungan rumitnya dengan tiga laki-laki semakin membuat hidupnya kalang kabut. Bian, seorang vokalis band terkenal yang menganggap Trisa sebagai cewek gampangan. Desta, sahabat setia sekaligus orang yang mencintainya dengan tulus, didepaknya hanya karena Desta bukan selebriti. Dan terakhir, Adam, manajernya sendiri. Hampir saja Trisa memilih Adam, seandainya saja dia bukan pria yang dicintai Errie, seorang sutradara yang akhirnya bisa mengangkat karirnya. Di tengah masalah yang menimpanya, dia juga harus kehilangan sahabat terbaiknya.
Mampukah Trisa bertahan? Apakah Trisa bisa meraih semua mimpinya? Dan, siapakah sebenarnya pria yang mampu merebut hatinya?
Haha, ini novel yang menyegarkan. Maksudnya bisa bikin ketawa-tiwi saat bacanya. Karakter si Trisa yang energik, cukup periang, heboh, dan ceriwis tergambar dengan baik. Saya malah menangkap sisi lain Trisa, dia polos. Karakter Bian yang menyebalkan juga dapet banget. Jadi pingin meninju muka vokalis band ngetop itu rasanya. Bodo amat dia ganteng juga. Adam juga awalnya menyebalkan, tapi lama-lama karakternya berkembang dengan baik. Rhaisya, sang seleb, juga tergambar karakternya sebagai miss nyebelin. Juga Rhein, sahabat Trisa, yang baik hati dan ditempatkan Eva, sang penulis, sebagai penyeimbang.
Singkatnya, dari segi pembangunan karakter (wkwkwk... bahasanya pendidikan sekaliii), novel ini bagus. Segi alur dan konflik juga asyik, banyak kejutan. Roller coaster-nya berasa banget. Filmis, kalau mengutip kata para guru dan dosen menulis saya. Bernyawa, itu kata saya. Dan enggak gampang membuat sebuah karya yang bernyawa.
Salah satu cara yang saya ketahui untuk membuat sebuah karya yang bernyawa, yaitu menciptakan karakter-karakter tokoh yang kuat, membuat alur yang berkelok kadang tajam kadang tak berasa, dan membuat konflik dengan kejutan yang 'spreading', sudah dilakukan Eva dengan cukup baik. Oh sedikit catatan, konflik dengan kejutan yang spreading adalah kejutannya disebar di beberapa adegan dalam novel. Bukan pouring, atau dikucurkan/dituangkan. Pusing juga kalau kebanyakan kejutan. Yang baca stress nanti. Jangan juga melandai kayak laporan tugas akhir. Nah, Eva bagus nih...kejutan disebar di beberapa bab dengan baik.
Taaaapiii.... ada satu hal yang belum tergarap dengan cukup baik di novel ini. Cara pemberian nyawa dalam tulisan yang juga penting adalah permainan rasa bahasa alias pemilihan diksi. Ada beberapa bagian dimana Eva belum memilih diksi yang halus di sini. Contoh pada scene tentang hal-hal yang menyerempet seksualitas. Misalnya waktu Bian hendak memaksa Trisa making love. Nilai atau pesan yang dibawa Eva sangat bagus yaitu tentang komitmen Trisa menjaga virginitasnya, dan itu sangat bisa dikemas dengan diksi yang lebih sedikit halus dan manis, tanpa merusak gambaran tentang karakter Trisa sendiri.
Satu kelemahan novel ini adalah beberapa kekurangtepatan dalam pemakaian istilah dan nama asing. Contoh: star movie atau movie star? Lalu Britney Spear atau Britney Spears, jika merujuk pada nama penyanyi ngetop itu?
Sekali lagi, ini penilaian saya sebagai pembaca awam lhooo. Jadi monggo jika teman-teman punya penilaian lain. Ketika saya menilai seperti ini, it really doesn't mean that I could write much better than Eva. Hiks... I'm only a learner till the end of my time... *suka ngeri kalo abis kritik-kritik* :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam :
Young adult RC
Indonesian Romance RC
What's in a name RC
New Authors RC