Miss Bento : Novel Motivasi Masa Kini
Penulis: Erlita P
Editor: Anin Patrajuangga
Desain cover: Lisa F
Penata isi: Yusuf Pramono
Penerbit: Grasindo
Cetakan: 2013
Jumlah hal.: vi + 186 halaman
ISBN: 978-602-251-266-0
"Aku kan masih pemula. Masa' harus mengerjakan pesanan 100 buah Bento Box. Lagipula Tante Ita kan bisa memesan di tempat lain."
Dapur bukanlah bagian rumah yang sering dikunjungi Sakura. Selama ini, satu-satunya masakan yang bisa dia buat hanya satu, salad! Namun obrolannya dengan 'Pendekar Samurai' di dalam commuterline membuat Sakura bermetamorfosis menjadi sosok yang berbeda. Demi mewujudkan mimpinya mengunjungi negeri tempat asal bunga Sakura, didukung penuh oleh sahabatnya dan keluarganya, Sakura mulai merintis bisnis bento. Ada banyak cerita suka dan duka.
Pertengkaran dengan sahabatnya, misteri yang disimpan oleh kakak semata wayangnya, belum lagi percobaan membuat masakan yang gagal. Namun kehadiran sosok misterius Chef Hari membuat Sakura bisa melalui semua itu hingga akhirnya mendapat julukan Miss Bento.
Sakura berhasil menemukan inspirasi dan menambah motivasinya untuk bisa mengunjungi negeri Sakura impiannya di Commuterline. Ia beetemu dengan seorang Bapak yang kemudian ia gelari sebagai Pendekar Samurai di commuterline yang menginspirasinya untuk membuka bisnis bento. Padahal selama ini Sakura jauuh dari tipe cewek pintar memasak. Namun dukungan dari ibu dan kakak semata wayangnya, Shiro, membuatnya makin semangat. Demikian juga ada Ninit, sahabatnya, yang tak kalah semangat mendukung kegiatan baru Sakura. Bahkan pendekar Samurai berhasil membuat Sakura ikut kelas memasak! Nah di sini baru ketahuan deh siapa sih sebenarnya sosok Pendekar Samurai itu. Haik!
Namun perjalanan menuju sukses tidak selalu mulus. Shiro ternyata memiliki sebuah rahasia.... ooops, problem, maksudnya. Hubungan Sakura dan Ninit juga merenggang bahkan memanas gara-gara prasangka. Dan kehadiran Chef Hari yang cool membuat warna lain dalam kehidupan Sakura. Terus bagaimana endingnya? Apakah Sakura dan Ninit balikan jadi sahabat lagi? Bagaimana ending hubungan Sakura dan Hari? Dan... yang paling penting, bagaimana perkembangan usaha Sakura alias Miss Bento? Jadi enggak Sakura pergi ke Jepang?
Membaca novel ini awalnya karena saya tertarik dengan kavernya yang Jepang banget dan cewek banget. Dan....judulnya kuliner sekali. Saya selalu tertarik pada semua hal yang membahas kuliner.
Ketika membaca halaman demi halaman, saya sama sekali enggak kecewa. Saya menemukan perspektif baru dalam novel remaja. Ini bukan semata teenlit atau Young Adult Romance Novel. Ini adalah semacam novel motivasi dan inspirasi bagi para pembaca muda. Banyak kalimat motivasi yang disebar Erlita, sang penulis, di dalamnya tanpa kesan menggurui. Ini penting banget, sebab pembaca makin cerdas dan ogah banget digurui oleh siapapun.
Miss Bento juga dilengkapi resep-resep praktis makanan Jepang yang useful banget. Ada okonomiyaki misalnya. Plus perlu-enggaknya pakai sake/angciu. Ini jadi nilai tambah novel ini. Nambah ilmu cara bikin masakan Jepang. Eh ada foto-fotonya juga. Bikin laparrr. Sayang enggak berwarna yaa *dikepluk penerbit, mahal-mahalin biaya cetak aja pembaca satu ini*.
Terus, ini penulisnya, Erlita, punya kemampuan yang cukup langka, yaitu menulis sebush novel motivasi dengan bahasa yang renyah mengalir, sejak bab awal. Simak deh percakapan antara Sakura dan Pendekar Samurai, Sakura dengan Shiro, Sakura dengan Tante Ria, Sakura dan Chef Hari. Mengalir tek tok kayak di film. Filmis. Pesan yang disampaikan jadi 'meringan' dan mudah sampai kepada pembaca. Penting bagi para penulis Young Adult untuk tidak terlalu banyak bermain kata sehingga terkesan mubazir, dan berakibat pesan tidak sampai pada pembaca. Enggak apa-apa memainkan diksi, sepanjang itu bisa dijiwai pembaca. Nah, Miss Bento ini termasuk novel lugas. Enggak banyak main hiasan kata. Tapi kena. Nancep di pembaca.
Kepiawaian Erlita juga diimbangi dengan desain cakep untuk novel ini. Perpaduan nuansa Jepang, feminitas cewek banget, dan dinamis-nya Young Adult. Cakeeeppppp. Boleh deh untuk konten dan desain saya kasih bintang 4 ya. Yeaaay!
Nah, sekarang kekurangannya? Apa yaaa? Kurang tebaaaal. Tahu-tahu sudah tamat saja. Ihhh. Dan....bahasa Jepang-nya enggak dikasih terjemahan. Tanpa footnote dan endnote. Kasihan pembaca yang bahasa Jepang-nya parrrahhh kayak saya. Hikss...
Oh ya, after all, Saya kayaknya bakal ngefans deh sama karya-karuanya Erlita yang selanjutnya nih.
Review ini disertakan dalam:
Lomba Review #MissBento
Young Adult RC
New Authors RC
Indonesian Romance RC
Penulis: Erlita P
Editor: Anin Patrajuangga
Desain cover: Lisa F
Penata isi: Yusuf Pramono
Penerbit: Grasindo
Cetakan: 2013
Jumlah hal.: vi + 186 halaman
ISBN: 978-602-251-266-0
"Aku kan masih pemula. Masa' harus mengerjakan pesanan 100 buah Bento Box. Lagipula Tante Ita kan bisa memesan di tempat lain."
Dapur bukanlah bagian rumah yang sering dikunjungi Sakura. Selama ini, satu-satunya masakan yang bisa dia buat hanya satu, salad! Namun obrolannya dengan 'Pendekar Samurai' di dalam commuterline membuat Sakura bermetamorfosis menjadi sosok yang berbeda. Demi mewujudkan mimpinya mengunjungi negeri tempat asal bunga Sakura, didukung penuh oleh sahabatnya dan keluarganya, Sakura mulai merintis bisnis bento. Ada banyak cerita suka dan duka.
Pertengkaran dengan sahabatnya, misteri yang disimpan oleh kakak semata wayangnya, belum lagi percobaan membuat masakan yang gagal. Namun kehadiran sosok misterius Chef Hari membuat Sakura bisa melalui semua itu hingga akhirnya mendapat julukan Miss Bento.
Sakura berhasil menemukan inspirasi dan menambah motivasinya untuk bisa mengunjungi negeri Sakura impiannya di Commuterline. Ia beetemu dengan seorang Bapak yang kemudian ia gelari sebagai Pendekar Samurai di commuterline yang menginspirasinya untuk membuka bisnis bento. Padahal selama ini Sakura jauuh dari tipe cewek pintar memasak. Namun dukungan dari ibu dan kakak semata wayangnya, Shiro, membuatnya makin semangat. Demikian juga ada Ninit, sahabatnya, yang tak kalah semangat mendukung kegiatan baru Sakura. Bahkan pendekar Samurai berhasil membuat Sakura ikut kelas memasak! Nah di sini baru ketahuan deh siapa sih sebenarnya sosok Pendekar Samurai itu. Haik!
Namun perjalanan menuju sukses tidak selalu mulus. Shiro ternyata memiliki sebuah rahasia.... ooops, problem, maksudnya. Hubungan Sakura dan Ninit juga merenggang bahkan memanas gara-gara prasangka. Dan kehadiran Chef Hari yang cool membuat warna lain dalam kehidupan Sakura. Terus bagaimana endingnya? Apakah Sakura dan Ninit balikan jadi sahabat lagi? Bagaimana ending hubungan Sakura dan Hari? Dan... yang paling penting, bagaimana perkembangan usaha Sakura alias Miss Bento? Jadi enggak Sakura pergi ke Jepang?
Membaca novel ini awalnya karena saya tertarik dengan kavernya yang Jepang banget dan cewek banget. Dan....judulnya kuliner sekali. Saya selalu tertarik pada semua hal yang membahas kuliner.
Ketika membaca halaman demi halaman, saya sama sekali enggak kecewa. Saya menemukan perspektif baru dalam novel remaja. Ini bukan semata teenlit atau Young Adult Romance Novel. Ini adalah semacam novel motivasi dan inspirasi bagi para pembaca muda. Banyak kalimat motivasi yang disebar Erlita, sang penulis, di dalamnya tanpa kesan menggurui. Ini penting banget, sebab pembaca makin cerdas dan ogah banget digurui oleh siapapun.
Miss Bento juga dilengkapi resep-resep praktis makanan Jepang yang useful banget. Ada okonomiyaki misalnya. Plus perlu-enggaknya pakai sake/angciu. Ini jadi nilai tambah novel ini. Nambah ilmu cara bikin masakan Jepang. Eh ada foto-fotonya juga. Bikin laparrr. Sayang enggak berwarna yaa *dikepluk penerbit, mahal-mahalin biaya cetak aja pembaca satu ini*.
Terus, ini penulisnya, Erlita, punya kemampuan yang cukup langka, yaitu menulis sebush novel motivasi dengan bahasa yang renyah mengalir, sejak bab awal. Simak deh percakapan antara Sakura dan Pendekar Samurai, Sakura dengan Shiro, Sakura dengan Tante Ria, Sakura dan Chef Hari. Mengalir tek tok kayak di film. Filmis. Pesan yang disampaikan jadi 'meringan' dan mudah sampai kepada pembaca. Penting bagi para penulis Young Adult untuk tidak terlalu banyak bermain kata sehingga terkesan mubazir, dan berakibat pesan tidak sampai pada pembaca. Enggak apa-apa memainkan diksi, sepanjang itu bisa dijiwai pembaca. Nah, Miss Bento ini termasuk novel lugas. Enggak banyak main hiasan kata. Tapi kena. Nancep di pembaca.
Kepiawaian Erlita juga diimbangi dengan desain cakep untuk novel ini. Perpaduan nuansa Jepang, feminitas cewek banget, dan dinamis-nya Young Adult. Cakeeeppppp. Boleh deh untuk konten dan desain saya kasih bintang 4 ya. Yeaaay!
Nah, sekarang kekurangannya? Apa yaaa? Kurang tebaaaal. Tahu-tahu sudah tamat saja. Ihhh. Dan....bahasa Jepang-nya enggak dikasih terjemahan. Tanpa footnote dan endnote. Kasihan pembaca yang bahasa Jepang-nya parrrahhh kayak saya. Hikss...
Oh ya, after all, Saya kayaknya bakal ngefans deh sama karya-karuanya Erlita yang selanjutnya nih.
Review ini disertakan dalam:
Lomba Review #MissBento
Young Adult RC
New Authors RC
Indonesian Romance RC